Rabu, 13 Mei 2015


Pengelompokkan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya agar berfungsi dalam pengembilan keputusan. Di dalam perusahaan biaya dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

Berdasarkan fungsinya
a.    Fungsi operasi ke luar (fungsi pemasaran)
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk atau jasa.
Contohnya:
Biaya pemasaran : biaya angkut, biaya promosi, gaji bagian pemasaran dan lain-lain.
Biaya distribusi     : gaji sales, biaya iklan dan lainnya.
b.    Fungsi produksi
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengelola bahan baku menjadi produk jadi.
Contohnya:
Biaya bahan baku dari biaya tenaga kerja langsung (biaya utama/prime cost)
Biaya tenga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (biaya konversi/penyelesaian/conversation cost)
c.    Fungsi operasi ke dalam (fungsi administrasi dan umum)
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengarahkan, mengendalikan dan untuk mengoperasikan perusahaan.
Contohnya:
Gaji manajer, gaji pegawai, biaya telepon, biaya listrik, biaya administrasi (biaya komersial/commercial cost).



Berdasarkan hubunganya dengan departemen
a.    Biaya langsung
Yaitu biaya yang bisa dihubungkan langsung dengan objek yang mengeluarkan biaya tersebut.
Contohnya:
Biaya bahan baku departemen produksi adalah biaya langsung departemen produksi.
b.    Biaya tak langsung
Yaitu biaya yang tidak bisa dihubungkan langsung dengan objek dimana biaya tersebut dikeluarkan.
Contohnya:
Biaya asuransi gedung pabrik yang dibayar oleh departemen produksi.

Berdasarkan hubungan dengan penanggungjawab biaya
a.    Biaya terkendali
Yaitu biaya yang bisa dihubungkan denga penanggungjawab biaya.
Contohnya:
Biaya advertensi 2% dari penjualan, jika ini kebijakan divisi penjualan maka terkendalikan oleh divisi tersebut.
b.    Biaya tak terkendali
Yaitu biaya yang tidak berhubungan langsung dengan penanggungjawab biaya.
Contohnya:
Biaya asuransi dan biaya sewa.

Berdasarkan hubungan dengan tingkah laku biaya
a.    Biaya variabel
Yaitu biaya yang berubah-ubah secara proporsional dengan perubahan volume (kapasitas).
Contohnya:
Biaya bahan baku: jika 1 unit diperlukan biaya bahan baku Rp. 1.000, maka jika 2 unit diperlukan 2 x Rp. 1.000 = Rp. 2.000.
b.    Biaya tetap
Yaitu biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume kapasitas.
Contohnya:
Biaya gaji manajer, biaya penyusutan.
c.    Biaya semi variabel
Yaitu biaya yang berubah dengan adanya perubahan volume/kapasitas tetap tidak proporsional dengan perubahan volume.
Contohnya:
Biaya listrik: biaya abodemen bersifat tetap dan biaya KWH bersifat variabel.

Berdasarkan hubungannya dengan periode akuntansi dimana biaya akan dibebankan
a.    Pengeluaran modal (capital expenditure)
Pengeluaran biaya untuk mendapatkan aktiva yang akan bermanfaat beberapa periode mendatang. Pada saat terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva dan diberlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.
b.    Pengeluaran penghasilan (revenue expenditure)
Pengeluaran biaya yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran tersebut terjadi. Pada saat terjadinya pengeluaran langsung diperlakukan sebagai biaya.

0 komentar:

Posting Komentar

Buku

Buku
Tanggungjawab Sosial Perbankan Syariah
Diberdayakan oleh Blogger.

Top Menu(DO NOT EDIT HERE!)

Social Icons

Video

Flag Counter

Followers

Featured Posts

Translate

Ordered List

Ergi Collection

Ergi Collection

Popular Posts

Our Facebook Page